PASAR
KLEWER RIWAJATMOE KINI
Anne Avantie ‘membakar’ panggung Indonesia
Fashion Week 2015 yang bertempat di Jakarta Convention Center dengan koleksi
busana yang terinspirasi dari Pasar Klewer. Seisi ruangan dibuat takjub dengan
busana-busana yang glamour, cantik, elegan, dan tentunya sangat Indonesia serta
sarat makna.
Pasar Klewer, salah satu urat nadi perekonomian
Indonesia yang ludes terbakar pada 27 Desember 2014 lalu menjadi inspirasi
peragaan busana Anne Avantie dengan temanya “Pasar Klewer Riwajatmoe Kini“. Pasar
Klewer yang sudah berkembang sejak 1942, kini luluh lantah oleh si jago merah,
baik pedagang kaki lima yang hanya bermodal dagangan seadanya sampai bakul dan
pemilik kios-kios , semuanya menangis diatas puing-puing reruntuhan.
Anne
Avantie menangkap hati dan mencoba mengangkat musibah tersebut dalam
panggung Indonesia Fashion Week 2015 yang memasuki tahun keempatnya , dimana para
pecinta mode berkumpul. Diantara puing-puing reruntuhan, Anne meminta bantuan
para pemulung untuk mengumpulkan sisa potongan kain yang terbakar. Banyak para
pelaku dunia kreatif ikut prihatin dan sangat kehilangan aset nasional yang
penuh history itu .
Saat
‘diselamatkan’ Anne pada awal Januari, kain-kain batik tersebut wujudnya sudah
tidak terlalu bagus. Beberapa juga sudah lembab diguyur air saat memadamkan
api. Namun hal itu bukanlah penghalang baginya. Ia mengolah sisa-
sisa batik yang terbakar menjadi mozaik dengan tatan nan apik sebagai simbol
kepeduliannya. Batik- batik yang terbakar dengan potongan, bentuk, dan ukuran
berbeda itu memiliki nilai history
yang tak lekang dimakan waktu dan lewat tangan dingin Anne menjadi sebuah
karya- karya eksotis, mewah, unik, elegan nan memesona dan penuh gejolak
semangat yang menggeliat.
“Potongan batik terbakar ini murni, bukan rekayasa.
Kain-kain itu disambungkan dengan cara menyulam menggunakan benang, disambung
dari ujung-ujungnya yang terbakar. Ada juga yang dibakar sedikit untuk
mendapatkan kesan hitamnya,” jelas Anne saat konferensi pers sebelum fashion show digelar.
Karya “ Pasar Klewer Riwajatmoe Kini “benar-benar
menghentak panggung yang mengusung tema fashionable
people, sustainable planet ini. Inilah koleksi terbaru Anne Avantie, dan
Indonesia Fashion Week 2015 menjadi debut karya-karya cantiknya ini di panggung
busana. Multimedia, tata lampu, serta tata suara langsung memukau ribuan pasang
mata yang menyaksikan para model berbalutkan busana Anne Avantie yang
melenggang di atas catwalk. Lagu Badai Pasti Berlalu yang dilantunkan Berliana
Hutahuruk semakin menambah haru pesan yang ingin disampaikan Anne dalam
pertubjukan untuk Indonesia ini.
Anne Avantie membawa 21 outfit yang didominasi warna hitam, cokelat tua, dan merah yang
mengingatkan kita akan suasana api, asap, dan hangus. Busana berupa kebaya
dengan beragam potongan feminin terlihat jelas dalam koleksi Anne yang
merefleksikan kenangan dan harapan akan Pasar Klewer. Kesan dramatis, glamour,
seksi, romantis, dan sarat nuansa feminin terasa semakin kuat dengan penggunaan
material berupa tile dan renda, selain kain batik.
Ekspresi
Anne Avantie yang awalnya sebagai pembuat kostum tari tidak bisa terbendung
lagi selama kurun waktu 25 tahun berkarya. Saat itu Anne Avantie mondar-mandir
menyusuri Pasar Klewer sebagai cikal bakal karyanya yang berasal dari Solo.
“Pasar Klewer adalah embrio masa kecil saya. Saya merasa ikut memiliki. Saya
berharap ini bisa menjadi wujud cinta dan seni yang dibalut kepedulian. Saya
juga berharap pasar bisa
dibangun kembali,” ungkap Anne.
Teks & Foto: Riman
Saputra N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar