Categories

Rabu, 13 Januari 2016

Anne Avantie

PASAR KLEWER RIWAJATMOE KINI 



Anne Avantie ‘membakar’ panggung Indonesia Fashion Week 2015 yang bertempat di Jakarta Convention Center dengan koleksi busana yang terinspirasi dari Pasar Klewer. Seisi ruangan dibuat takjub dengan busana-busana yang glamour, cantik, elegan, dan tentunya sangat Indonesia serta sarat makna.



Pasar Klewer, salah satu urat nadi perekonomian Indonesia yang ludes terbakar pada 27 Desember 2014 lalu menjadi inspirasi peragaan busana Anne Avantie dengan temanya “Pasar Klewer Riwajatmoe Kini“. Pasar Klewer yang sudah berkembang sejak 1942, kini luluh lantah oleh si jago merah, baik pedagang kaki lima yang hanya bermodal dagangan seadanya sampai bakul dan pemilik kios-kios , semuanya menangis diatas puing-puing reruntuhan.

            Anne Avantie menangkap hati dan mencoba mengangkat musibah tersebut dalam panggung Indonesia Fashion Week 2015 yang memasuki tahun keempatnya , dimana para pecinta mode berkumpul. Diantara puing-puing reruntuhan, Anne meminta bantuan para pemulung untuk mengumpulkan sisa potongan kain yang terbakar. Banyak para pelaku dunia kreatif ikut prihatin dan sangat kehilangan aset nasional yang penuh history itu .
           Saat ‘diselamatkan’ Anne pada awal Januari, kain-kain batik tersebut wujudnya sudah tidak terlalu bagus. Beberapa juga sudah lembab diguyur air saat memadamkan api. Namun hal itu bukanlah penghalang baginya. Ia mengolah sisa- sisa batik yang terbakar menjadi mozaik dengan tatan nan apik sebagai simbol kepeduliannya. Batik- batik yang terbakar dengan potongan, bentuk, dan ukuran berbeda itu memiliki nilai history yang tak lekang dimakan waktu dan lewat tangan dingin Anne menjadi sebuah karya- karya eksotis, mewah, unik, elegan nan memesona dan penuh gejolak semangat yang menggeliat.
“Potongan batik terbakar ini murni, bukan rekayasa. Kain-kain itu disambungkan dengan cara menyulam menggunakan benang, disambung dari ujung-ujungnya yang terbakar. Ada juga yang dibakar sedikit untuk mendapatkan kesan hitamnya,” jelas Anne saat konferensi pers sebelum fashion show digelar.

Karya “ Pasar Klewer Riwajatmoe Kini “benar-benar menghentak panggung yang mengusung tema fashionable people, sustainable planet ini. Inilah koleksi terbaru Anne Avantie, dan Indonesia Fashion Week 2015 menjadi debut karya-karya cantiknya ini di panggung busana. Multimedia, tata lampu, serta tata suara langsung memukau ribuan pasang mata yang menyaksikan para model berbalutkan busana Anne Avantie yang melenggang di atas catwalk. Lagu Badai Pasti Berlalu yang dilantunkan Berliana Hutahuruk semakin menambah haru pesan yang ingin disampaikan Anne dalam pertubjukan untuk Indonesia ini.
Anne Avantie membawa 21 outfit yang didominasi warna hitam, cokelat tua, dan merah yang mengingatkan kita akan suasana api, asap, dan hangus. Busana berupa kebaya dengan beragam potongan feminin terlihat jelas dalam koleksi Anne yang merefleksikan kenangan dan harapan akan Pasar Klewer. Kesan dramatis, glamour, seksi, romantis, dan sarat nuansa feminin terasa semakin kuat dengan penggunaan material berupa tile dan renda, selain kain batik.
           Ekspresi Anne Avantie yang awalnya sebagai pembuat kostum tari tidak bisa terbendung lagi selama kurun waktu 25 tahun berkarya. Saat itu Anne Avantie mondar-mandir menyusuri Pasar Klewer sebagai cikal bakal karyanya yang berasal dari Solo. “Pasar Klewer adalah embrio masa kecil saya. Saya merasa ikut memiliki. Saya berharap ini bisa menjadi wujud cinta dan seni yang dibalut kepedulian. Saya juga berharap pasar bisa dibangun kembali,” ungkap Anne.





Teks & Foto: Riman Saputra N 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar