ALGARRY
BY ALBERT YANUAR
PADUAN MOTIF PORSELEN TIONGKOK & MEGA
MENDUNG
Porselen memang memiliki
tampilan yang indah dengan detil ukiran-ukiran nan cantik.
Namun dibalik keindahannya, porselen mudah rapuh atau pecah. Berbeda dengan
yang ditampilkan Albert Yanuar, motif porselen yang indah tersebut
dituangkannya dalam koleksi terbarunya yang anggun, indah, klasi, dan powerful,
serta memberi kesan yang tidak hanya cantik pada seorang wanita, tetapi juga
berani.
Chinoize menjadi tema yang
diangkat Albert Yanuar pada koleksi pre-fall
terbarunya dalam ajang Indonesia Fashion Week 2015 dalam rangkaian Fearless in
Details. Chinoize sendiri terinspirasi dari kata chinoiserie yang merupakan
gaya ornamentasi abad ke-18 di Eropa. Chinoiserie ditandai dengan penggambaran fantastis
dari citra Tiongkok dan mengacu pada campuran elemen gaya Timur dan Barat dalam
hal dekorasi serta bentuk.
Terinspirasi dari hal
tersebut, Albert yanuar lebih menonjolkan pada penggunaan pola yang rumit dan
detil pada koleksinya ini. Motif yang lebih luas dipadukan dengan siluet
sederhana sehingga lebih menarik di mata kaum hawa. Sebagian besar motif
dilukis secara handmade yang kemudian dicetak digital, sehingga nuansa otentik
begitu terasa pada setiap busananya. Tidak hanya mengambil motif porselen
Tiongkok saja, beberapa motif sengaja dibuat menyerupai Mega Mendung, motif
batik khas Cirebon.
“Ada tiga unsur yang saya
tampilkan di koleksi ini, yaitu motif porselen Tiongkok, motif Maga Mendung,
dan east meet west,” ungkap Albert. Motif Mega Mendung dipilihnya karena mudah
dipadukan dengan motif lain. Di matanya, motif ini sesuai dengan nafas desain
modernnya.
Dari perpaduan tersebut,
lahirlah suguhan koleksi gaun panjang dan cocktail nan elektrik. Paduan motif
porselen dan Mega Mendung menciptakan kesan romantic dan feminine. Renda dan
bordir cantik tampak menghiasi beberapa gaun koleksi ini yang menjadikannya
begitu anggun. Biru royal yang dikombinasikan dengan putih mendominasi warna
busana koleksi pre-fall ini. Warna
ini merefleksikan porselen dengan nuansa elegan. Pemakaian bahan seperti duchess dan tile dipilih untuk menyempurnakan busana-busana Albert Yanuar kali
ini.
Pada koleksi ini juga,
Albert menyuguhkan salah satu kekuatan dan ciri khas desainnya yaitu satu
potong busana yang dapat berubah fungsi, misalnya rok yang dapat berubah
menjadi atasan. Seperti yang ditampilkan Paula Verhoeven saat menutup show dengan moment yang sangat berkesan. Awalnya ia berjalan lembut bak seorang
putri berbalutkan tube dress
berpotongan A-line yang secara mengejutkan “melepas” bagian rok dan
bertransformasi menjadi cape vest. Ia
pun kembali berjalan dengan “sayap barunya” menjadi perempuan modern yang penuh
percaya diri. Itulah salah satu pesona seorang perempuan modern masa kini.
“Saya sangat puas karena koleksi ini
mengakomodasi keidealisan saya sebagai seorang desainer, sekaligus memenuhi
kemauan pasar,” tutur Albert.
Teks & Foto: Riman Saputra N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar