Categories

Senin, 31 Agustus 2015

Indonesia Fashion Week 2015 - Albert Yanuar


ALGARRY BY ALBERT YANUAR
PADUAN MOTIF PORSELEN TIONGKOK & MEGA MENDUNG

Porselen memang memiliki tampilan yang indah dengan detil ukiran-ukiran nan cantik. Namun dibalik keindahannya, porselen mudah rapuh atau pecah. Berbeda dengan yang ditampilkan Albert Yanuar, motif porselen yang indah tersebut dituangkannya dalam koleksi terbarunya yang anggun, indah, klasi, dan powerful, serta memberi kesan yang tidak hanya cantik pada seorang wanita, tetapi juga berani.
Chinoize menjadi tema yang diangkat Albert Yanuar pada koleksi pre-fall terbarunya dalam ajang Indonesia Fashion Week 2015 dalam rangkaian Fearless in Details. Chinoize sendiri terinspirasi dari kata chinoiserie yang merupakan gaya ornamentasi abad ke-18 di Eropa. Chinoiserie ditandai dengan penggambaran fantastis dari citra Tiongkok dan mengacu pada campuran elemen gaya Timur dan Barat dalam hal dekorasi serta bentuk.
Terinspirasi dari hal tersebut, Albert yanuar lebih menonjolkan pada penggunaan pola yang rumit dan detil pada koleksinya ini. Motif yang lebih luas dipadukan dengan siluet sederhana sehingga lebih menarik di mata kaum hawa. Sebagian besar motif dilukis secara handmade yang kemudian dicetak digital, sehingga nuansa otentik begitu terasa pada setiap busananya. Tidak hanya mengambil motif porselen Tiongkok saja, beberapa motif sengaja dibuat menyerupai Mega Mendung, motif batik khas Cirebon.
“Ada tiga unsur yang saya tampilkan di koleksi ini, yaitu motif porselen Tiongkok, motif Maga Mendung, dan east meet west,” ungkap Albert. Motif Mega Mendung dipilihnya karena mudah dipadukan dengan motif lain. Di matanya, motif ini sesuai dengan nafas desain modernnya.
Dari perpaduan tersebut, lahirlah suguhan koleksi gaun panjang dan cocktail nan elektrik. Paduan motif porselen dan Mega Mendung menciptakan kesan romantic dan feminine. Renda dan bordir cantik tampak menghiasi beberapa gaun koleksi ini yang menjadikannya begitu anggun. Biru royal yang dikombinasikan dengan putih mendominasi warna busana koleksi pre-fall ini. Warna ini merefleksikan porselen dengan nuansa elegan. Pemakaian bahan seperti duchess dan tile dipilih untuk menyempurnakan busana-busana Albert Yanuar kali ini.
Pada koleksi ini juga, Albert menyuguhkan salah satu kekuatan dan ciri khas desainnya yaitu satu potong busana yang dapat berubah fungsi, misalnya rok yang dapat berubah menjadi atasan. Seperti yang ditampilkan Paula Verhoeven saat menutup show dengan moment yang sangat berkesan. Awalnya ia berjalan lembut bak seorang putri berbalutkan tube dress berpotongan A-line yang secara mengejutkan “melepas” bagian rok dan bertransformasi menjadi cape vest. Ia pun kembali berjalan dengan “sayap barunya” menjadi perempuan modern yang penuh percaya diri. Itulah salah satu pesona seorang perempuan modern masa kini.
“Saya sangat puas karena koleksi ini mengakomodasi keidealisan saya sebagai seorang desainer, sekaligus memenuhi kemauan pasar,” tutur Albert.

Teks & Foto: Riman Saputra N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar