Categories

Jumat, 02 Januari 2015

Umbul Pasiraman

TEMPAT PEMANDIAN SULTAN


Perpaduan arsitektur klasik yang indah dan megah dengan segarnya air kolam menjadikan pemandangan situs Taman Sari begitu memesona. Umbul Pasiraman menjadi salah satu yang menarik di Istana Air Taman Sari.

Kota Yogyakarta sarat nilai budaya Jawa yang salah satunya terlihat dari gaya arsitektur keraton. Namun selain keraton, masih ada bangunan lain yang berarsitektur unik, yaitu Taman Sari. Komplek sistematis ini banyak menonjolkan wisata airnya dengan tampilan gaya dan seni yang cantik. Istana Air Taman Sari menjadi salah satu bangunan dengan nilai artistik nan unik yang masih terjaga dengan baik hingga sekarang. Dan yang paling dikenal di Istana Air ini adalah Umbul Pasiraman, taman pemandian Sultan beserta keluarganya.

Becak menjadi sarana transportasi yang saya gunakan untuk mencapai tempat pemandian Sultan. Pengayuh becak membawa saya lewat Jalan Kadipaten kemudian masuk ke jalanan sempit dan berhenti di batik painting Suhardi yang juga berada di kawasan Tamansari. Setelah menikmati beberapa lukisan batik, kemudian saya diantar pengayuh becak menuju Istana Air dengan berjalan kaki karena jaraknya cukup dekat.

Begitu tiba di pintu masuk, pengaruh Hindu, Budha, Jawa, Islam, dan gaya Eropa terlihat jelas pada arsitektur bangunan yang memiliki luas lebih dari 10 hektar. Inilah Gapura Panggung yang menjadi pintu masuk Istana Air. Stilasi sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda menghiasi sebagian besar bangunannya. Di sebelah timur gapura ini ada Gedhong Temanten yang dulunya sebagai tempat penjagaan. Nah, untuk masuk ke tempat wisata yang berada di Jalan Taman ini dikenakan tiket masuk Rp. 5.000 per orang dan kalau ingin menyewa tour guide dikenakan biaya tambahan Rp. 25.000.

Setelah itu saya melangkahkan kaki masuk ke istana yang dibangun pada 1758-1769 oleh Raja Mataram (Jogja), Sultan Hamengkubuwono I. Langkah kaki membawa saya menapaki beberapa anak tangga yang terdapat di Gapura Panggung. Sesaat saya berhenti sejenak untuk menikmati keindahan Istana Air dari atas. Namun tempat pemandiannya tidak begitu terlihat karena tertutup layer-layer gapura nan artistik berjajar hingga paling belakang. Ukiran ornamen pada setiap dindingnya pun begitu detail saat dilihat dari dekat.

Setelah itu saya melewati halaman yang cukup lapang dengan deretan pot bunga raksasa dan empat buah bangunan serupa yang disebut Gedhong Sekawan. Selanjutnya gemericik air pun langsung menyambut. Airnya begitu jernih dengan tembok-tembok kokoh berwarna krem mengelilinginya.  Area inilah yang dinamakan Umbul Pasiraman, taman pemandian Sultan beserta keluarganya di komplek Taman Sari.

Cuaca yang panas seakan tidak terasa saat melihat jernihnya  air di kolam yang menyegarkan dan menyejukan mata. Ditambah airnya yang terlihat biru muda yang fresh. Rasanya enak jika berendam disini. Namun hal itu tidak diperbolehkan karena Istana Air Taman Sari merupakan bangunan cagar budaya.

Taman pemandian ini terbagi menjadi tiga kolam yang semuanya dihiasi air mancur berbentuk jamur. Di sekelilingnya hiasan berupa pot-pot bunga besar menambah cantik tempat ini. Kolam yang pertama disebut Umbul Muncar yang dibatasi jalan mirip dermaga dengan kolam kedua di selatannya, Blumbang Kuras. Di selatan Blumbang Kuras terdapat bangunan dengan menara di tengahnya yang konon digunakan Sultan untuk melihat istri dan putrinya yang sedang mandi. Kolam yang ketiga disebut Umbul Binangun yang berada di selatan menara. Kolam pemandian ini khusus digunakan Sultan dan Permaisurinya saja.

Setelah menikmati segarnya kolam-kolam, saya melanjutkan ke area terakhir yaitu Gedhong Gapura Hageng. Gapura berukuran besar dengan detail ornamen bunga dan sayap burung ini memiliki halaman yang cukup lapang. Dahulu disinilah pintu masuk serta  tempat kedatangan Sultan dan keluarganya dengan menaiki kereta kencana. Inilah spot terakhir sebelum meninggalkan Istana Air untuk kembali berkeliling ke tempat-tempat wisata unik lain di sekitarnya.





Teks & Foto: Riman Saputra


1 komentar:

  1. Permisi, izin ambil foto2nya utk keperluan prototyping Tamansari guidebook for tourism ya. Terima kasih

    BalasHapus