Categories

Jumat, 07 November 2014

Indonesia Fashion Week 2014

INDONESIA FASHION WEEK 2014
FASHION IN ACTION
Busana koleksi Anne Avantie

Selama empat hari, 20-23 Februari kemarin, lebih dari 500 brands dan desainer dengan karya-karya inovatif menggugah rasa takjub sekaligus apresiasi lebih dari 80 ribu pengunjung domestik maupun mancanegara. Bisa dikatakan, inilah perhelatan fashion terbesar di Indonesia melintasi lembaran kalender 2014.

Busana koleksi Priyo Oktaviano
     Tahun ini perhelatan ‘’Indonesia Fashion Week (IFW)’’ merupakan yang ketiga. Bertempat di Jakarta Convention Center, penyelenggara IFW 2014 pun tidak segan-segan menyebutnya sebagai the biggest fashion movement alias gerakan fesyen terbesar di Tanah Air yang bertujuan meningkatkan performa industri fesyen di Indonesia dengan menggandeng berbagai pihak.

     Oleh karena itu, rangkaian IFW 2014 berisi tidak hanya kegiatan peragaan busana saja, tetapi juga pameran dagang, kompetisi desain, seminar, workshop, dan talkshow. Semuanya disajikan berspirit konsep ‘’Go Local, Go Green, and Go Global’’. Terdapat semangat mengoptimalkan produk lokal yang ramah lingkungan menuju kiprah global.

     IFW 2014 pun menghadirkan sejumlah produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sukses mengajak masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri. Sejumlah eco-fashion yang merupakan arus baru dalam fashion lokal pun banyak dipamerkan.

     Steven Tach (Jepang), Said Mahrouf (Maroko), Gabriel Lage (Argentina), Votum, Mardiana Ika, Ali Charisma, Iva Lativah, Itang Yunasz, Monika Jufry, Dian Pelangi, Ivan Gunawan, Priscillia Saputro, Lenny Agustin, Sapto Djokokartiko, Priyo Oktaviano Couture, Gregorius Vici, Jeanny Ang, Espen Salsberg, dan Anne Avantie ikut meramaikan ajang IFW 2014 ini. Tak ketinggalan, sekolah-sekolah fashion dan fashion labels yang berkolaborasi dengan para desainer seperti The Executive, Hammer, Color Box, Coconut Island, dan Shafira.

Busana koleksi Dian Pelangi
     Dian Pelangi dengan busana muslimnya kali ini hadir mengusung tema ‘’Royal Kingdom of Indonesia’’. Kecintaan dan kesetiaannya akan kain tradisional seperti jumputan, batik, dan tenun, dalam setiap rancangan busananya telah dikenal di dunia fashion internasional. Setidaknya 20 busana dipamerkan Dian. Bali, Jawa Tengah, dan Palembang menjadi inspirasi dari koleksi busananya kali ini. Tiga kain tradisional dari tiga provinsi —Tenun Bali, Songket Palembang, dan Batik Jawa Tengah— dikemas dengan warna-warni yang menjadi ciri khas karya Dian Pelangi.

     Yang menyukai warna-warna ceria, cerah, dan mencolok, busana-busana karya Lenny Agustin menjawabnya. Tidak hanya busana yang mencolok, para modelnya pun menarik perhatian dengan rambut dikonde tinggi dan diwarnai mencolok seperti kuning, hijau, biru, dan pink. Mengangkat tema ‘’Radin’’ (berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti suci, rapi, rata, bersih, dan rawat), kali ini Lenny menampilkan 15 dress mini perpaduan kain batik dan plastik transparan berwarna cerah.

     Salah satu desainer Indonesia paling berpengaruh saat ini, Priyo Oktaviano, hadir dengan Hero’s Coulture. Hobi dan kecintaannya akan figur Robot Gundam yang gagah membuat Priyo mencoba bermain-main dengan imajinasinya. Daya khayalnya meluas hingga tiba pada kekagumannya pada atlet balap motor yang berkelok dan berpacu dengan kecepatan tinggi di sirkuit, namun kerap mengundang mara bahaya.

Busana koleksi Anne Avantie
     Priyo berinovasi menggunakan Kain Tapis Lampung sebagai material utama, dipadukan dalam busana modern dan berjiwa muda. Hasilnya.l busana-busana bersiluet tegas, sporty, dan androgyny beraroma maskulin hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari jaket hingga jumpsuit. Warna hitam dan emas mendominasi rancangannya.

     Untuk kebaya modern, Anne Avantie lah bintangnya. Pengunjung benar-benar dibuat terkesima oleh koleksi bertajuk ‘’Legong Srimpi’’ yang memadukan dua budaya, yakni Jawa dan Bali. Alunan musik Bali mengiringi langkah model-model berbalut kebaya warna- warni dan taburan payet nan mewah. Kain Bali yang khas bermotif kotak dengan bordiran bunga emas tampak anggun dikenakan para model. Aplikasi tulle transparan pada beberapa bagian seperti punggung, dada, dan lengan membuat kebaya tampak seksi.

     Selain itu, obi hingga aksen fringe menjuntai ditambahkan untuk menambah kesan dramatis. Sebagai busana terakhir, kebaya hitam dengan kain keemasan dengan kerudung hitam lebar serta aksen bordir merah di sisinya, sukses menutup pekan mode ini secara dramatis dan spektakuler.


Busana koleksi Lenny Agustin

Busana koleksi Dian Pelangi

Busana koleksi Priyo Oktaviano

Busana koleksi Priyo Oktaviano

Busana koleksi Anne Avantie

Busana koleksi Anne Avantie

Busana koleksi Anne Avantie

Busana koleksi Anne Avantie


Teks & Foto: Riman Saputra N





Tidak ada komentar:

Posting Komentar