INDONESIA
FASHION WEEK 2014
FASHION IN
ACTION
Busana koleksi Anne Avantie |
Selama
empat hari, 20-23 Februari kemarin, lebih dari 500 brands dan desainer dengan
karya-karya inovatif menggugah rasa takjub sekaligus apresiasi lebih dari 80
ribu pengunjung domestik maupun mancanegara. Bisa dikatakan, inilah perhelatan
fashion terbesar di Indonesia melintasi lembaran kalender 2014.
Busana koleksi Priyo Oktaviano |
Tahun
ini perhelatan ‘’Indonesia Fashion Week (IFW)’’ merupakan yang ketiga.
Bertempat di Jakarta Convention Center, penyelenggara IFW 2014 pun tidak segan-segan
menyebutnya sebagai the biggest fashion movement alias gerakan fesyen
terbesar di Tanah Air yang bertujuan meningkatkan performa industri fesyen di
Indonesia dengan menggandeng berbagai pihak.
Oleh
karena itu, rangkaian IFW 2014 berisi tidak hanya kegiatan peragaan busana
saja, tetapi juga pameran dagang, kompetisi desain, seminar, workshop,
dan talkshow. Semuanya disajikan berspirit konsep ‘’Go Local, Go Green,
and Go Global’’. Terdapat semangat mengoptimalkan produk lokal yang ramah
lingkungan menuju kiprah global.
IFW
2014 pun menghadirkan sejumlah produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi
juga sukses mengajak masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri. Sejumlah eco-fashion
yang merupakan arus baru dalam fashion lokal pun banyak dipamerkan.
Steven
Tach (Jepang), Said Mahrouf (Maroko), Gabriel Lage (Argentina), Votum, Mardiana
Ika, Ali Charisma, Iva Lativah, Itang Yunasz, Monika Jufry, Dian Pelangi, Ivan
Gunawan, Priscillia Saputro, Lenny Agustin, Sapto Djokokartiko, Priyo Oktaviano
Couture, Gregorius Vici, Jeanny Ang, Espen Salsberg, dan Anne Avantie ikut
meramaikan ajang IFW 2014 ini. Tak ketinggalan,
sekolah-sekolah fashion dan fashion labels yang berkolaborasi
dengan para desainer seperti The Executive, Hammer, Color Box, Coconut Island,
dan Shafira.
Busana koleksi Dian Pelangi |
Dian
Pelangi dengan busana muslimnya kali ini hadir mengusung tema ‘’Royal Kingdom
of Indonesia’’. Kecintaan dan kesetiaannya akan kain tradisional seperti
jumputan, batik, dan tenun, dalam setiap rancangan busananya telah dikenal di
dunia fashion internasional. Setidaknya 20 busana dipamerkan Dian. Bali,
Jawa Tengah, dan Palembang menjadi inspirasi dari koleksi busananya kali ini.
Tiga kain tradisional dari tiga provinsi —Tenun Bali, Songket Palembang, dan
Batik Jawa Tengah— dikemas dengan warna-warni yang menjadi ciri khas karya Dian
Pelangi.
Yang
menyukai warna-warna ceria, cerah, dan mencolok, busana-busana karya Lenny
Agustin menjawabnya. Tidak hanya busana yang mencolok, para modelnya pun
menarik perhatian dengan rambut dikonde tinggi dan diwarnai mencolok seperti
kuning, hijau, biru, dan pink. Mengangkat tema ‘’Radin’’ (berasal dari
bahasa Jawa Kuno yang berarti suci, rapi, rata, bersih, dan rawat),
kali ini Lenny menampilkan 15 dress mini perpaduan kain batik dan
plastik transparan berwarna cerah.
Salah satu desainer Indonesia
paling berpengaruh saat ini, Priyo Oktaviano, hadir dengan Hero’s Coulture.
Hobi dan kecintaannya akan figur Robot Gundam yang gagah membuat Priyo mencoba
bermain-main dengan imajinasinya. Daya khayalnya meluas hingga tiba pada
kekagumannya pada atlet balap motor yang berkelok dan berpacu dengan kecepatan
tinggi di sirkuit, namun kerap mengundang mara bahaya.
Busana koleksi Anne Avantie |
Priyo
berinovasi menggunakan Kain Tapis Lampung sebagai material utama, dipadukan
dalam busana modern dan berjiwa muda. Hasilnya.l busana-busana bersiluet tegas,
sporty, dan androgyny beraroma maskulin hadir dalam berbagai
bentuk, mulai dari jaket hingga jumpsuit. Warna hitam dan emas
mendominasi rancangannya.
Untuk
kebaya modern, Anne Avantie lah bintangnya. Pengunjung benar-benar dibuat
terkesima oleh koleksi bertajuk ‘’Legong Srimpi’’ yang memadukan dua budaya,
yakni Jawa dan Bali. Alunan musik Bali mengiringi langkah model-model berbalut
kebaya warna- warni dan taburan payet nan mewah. Kain Bali yang khas bermotif
kotak dengan bordiran bunga emas tampak anggun dikenakan para model. Aplikasi tulle
transparan pada beberapa bagian seperti punggung, dada, dan lengan membuat
kebaya tampak seksi.
Selain itu, obi hingga aksen fringe
menjuntai ditambahkan untuk menambah kesan dramatis. Sebagai busana
terakhir, kebaya hitam dengan kain keemasan dengan kerudung hitam lebar serta
aksen bordir merah di sisinya, sukses menutup pekan mode ini secara dramatis
dan spektakuler.
Busana koleksi Lenny Agustin |
Busana koleksi Dian Pelangi |
Busana koleksi Priyo Oktaviano |
Busana koleksi Priyo Oktaviano |
Busana koleksi Anne Avantie |
Busana koleksi Anne Avantie |
Busana koleksi Anne Avantie |
Busana koleksi Anne Avantie |
Teks & Foto: Riman Saputra
N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar