TEMPAT
PERISTIRAHATAN RAJA TOMOK
Ompu Sorebutu Sidabutar, raja pertama Tomok, pemimpin yang sangat dekat
dan menghargai rakyatnya beramanah bahwa saat mati kelak jasadnya tidak boleh
langsung disemayamkan di tanah, harus dikubur dalam peti batu seukuran
badannya. Peti batunya sudah berusia sekitar 460 tahun dan masih terawat dengan
baik.
Pulau Samosir bisa dibilang pusatnya
kebudayaan Batak sejak zaman Siraja Batak, nenek moyang etnis Batak hingga saat
ini. Makam-makam dengan arsitektur yang unik berupa peti yang dipahat ataupun
menyerupai tugu banyak terlihat disini.
Dari sekian banyak makam yang ada di
Pulau Samosir, ada satu yang cukup populer, Makam Raja Sidabutar, salah satu
tokoh masyarakat Batak yang pernah berkuasa di daerah Tomok. Makam ini kini
menjadi salah satu objek wisata sejarah di Tanah Batak. Walaupun bergelar raja,
kekuasaannya setara dengan kepala adat.
ULOS
Desa Tomok ini juga merupakan pintu
gerbang Pulau Samosir. Saya berkesempatan mengunjungi makam kuno ini bersama
rombongan Kemenparekraf. Di pintu masuk, saya dipinjami ulos dengan motif khas
etnis Batak. Ulos ini disediakan oleh keluarga keturunan Raja Sidabutar bagi
para pengunjung. Ulos ini dipakai sebagai penanda kesopanan bahwa setiap pengunjung
yang masuk harus menghormati dan menghargai leluhur etnis Batak. Cara pakainya dengan
menyelempangkannya di bahu kanan secara silang.
Menurut kepercayaan masyarakat
setempat, bila aturan ini dilanggar akan didatangi Raja Sidabutar dalam
mimpinya. Selain itu pantang mengucapkan kata-kata kotor di kawasan ini.
Seorang pemandu juga akan menemani pengunjung sambil menceritakan kisah tentang
makam raja kuno ini.
MAKAM RAJA PERTAMA
Setelah berselendangkan ulos, saya
menaiki tangga untuk memasuki area pemakaman. Saya melihat ada beberapa makam
yang tentunya adalah keturunan Raja Sidabutar. Makam berumur lebih dari empat
abad ini memiliki keunikan tersendiri, terbuat dari batu utuh tanpa sambungan
dan dipahat. Makam batu yang disebut sarkofagus ini tidak dikubur dalam tanah,
melainkan diletakkan di permukaan tanah. Dan yang paling menarik untuk dilihat
tentunya makam Raja Sidabutar.
Makam penguasa Tomok yang berupa
sarkofagus ini benar-benar unik. Di bagian depan peti batunya terdapat pahatan
yang konon berbentuk seperti wajah Raja Sidabutar. Peti batunya terlihat yang paling tua, sekitar 460 tahun.
Inilah peti Ompu Sorebutu Sidabutar, raja pertama. Pemimpin yang sangat dekat
dan menghargai rakyatnya ini beramanah bahwa saat mati, jasadnya tidak boleh
langsung disemayamkan di tanah, harus dikubur dalam peti batu seukuran badan
raja. Di bagian atas peti berhiaskan pita berwarna merah (berani), putih
(suci), dan hitam (kerajaan).
MAKAM RAJA KEDUA
Di sisi kanan peti batu raja pertama
ada peti batu raja kedua, Ompu Naibatu Sidabutar. Beliau adalah seorang pria
gagah, berbadan tegap, dan berilmu sakti. Pada bagian depan peti batunya
berpahatkan wajah sang raja, rambutnya gimbal ke belakang dan tidak boleh
dipotong. Konon rambutnya ini adalah simbol atas kekuatannya. Ia meninggal di
usia 110 tahun dan rambutnya tak pernah dipotong karena kebal. Pada bagian
wajahnya berwarna kemerahan yang menunjukkan ia punya kekuatan semasa hidupnya.
Ompu Naibatu Sidabutar ini memiliki
kisah cinta yang sangat menarik. Anting Malela Boru Sinaga, gadis yang begitu
tersohor akan kecantikannya di seluruh pelosok Samosir dan menolak semua
lamaran raja-raja membuat raja kedua ini melamarnya. Lamaran diterima
dengan syarat bertunangan dulu selama sepuluh tahun. Namun para raja yang
ditolak menjadi marah sehingga menggunakan ilmu hitam dan membuat Malela jadi
gila lalu lari ke hutan dan jasadnya tak ditemukan. Ompu Naibatu Sidabutar
tetap menikah dengan wanita lain setahun kemudian namun memerintahkan untuk
membuat patung Anting Malela Boru Sinaga. Patung tersebut dipahat di belakang
atas peti batunya.
Selain patung wanita yang sangat
dicintainya, di bawah pahatan wajah Ompu Naibatu Sidabutar dibuat patung
Muhammad Said dari Aceh. Ia adalah panglima perang raja dan hubungan keduanya
sangat dekat.
MAKAM LAINNYA
Kemudian, di sisi kanan peti batu
Raja Sidabutar kedua terdapat makam Raja Tomok ketiga, Solompoan
Sidabutar. Makam ini berbeda dari
yang lainnya. Jika kedua raja sebelumnya terdapat pahatan wajah, di makam raja
ketiga terdapat ornamen salib dan diyakini telah memeluk agama Kristen. Selain
itu di pojok kanan belakang ada tiga makam keturunan raja yang menggunakan
tanda salib. Totalnya ada empat belas makam, termasuk para pembantu kerajaan.
Di sekitar makam terdapat juga patung yang mirip dengan penjaga makam.
Kompleks kuburan kuno Raja Sidabutar
ini masih terawat dengan baik hingga kini. Hampir setiap hari ada pengunjung
yang singgah di makam ini. Buat yang suka wisata sejarah dan budaya, makam Raja
Sidabutar di Tomok ini bisa menjadi destinasi selanjutnya.
Teks & Foto: Riman Saputra N
Bagus dan menarik, penasaran mau ke situs tersebut.
BalasHapusehee e Nice slam PERKENALAN
BalasHapus