Categories

Jumat, 07 November 2014

Makam Raja Sidabutar

TEMPAT PERISTIRAHATAN RAJA TOMOK

Ompu Sorebutu Sidabutar, raja pertama Tomok, pemimpin yang sangat dekat dan menghargai rakyatnya beramanah bahwa saat mati kelak jasadnya tidak boleh langsung disemayamkan di tanah, harus dikubur dalam peti batu seukuran badannya. Peti batunya sudah berusia sekitar 460 tahun dan masih terawat dengan baik.



     Pulau Samosir bisa dibilang pusatnya kebudayaan Batak sejak zaman Siraja Batak, nenek moyang etnis Batak hingga saat ini. Makam-makam dengan arsitektur yang unik berupa peti yang dipahat ataupun menyerupai tugu banyak terlihat disini.

     Dari sekian banyak makam yang ada di Pulau Samosir, ada satu yang cukup populer, Makam Raja Sidabutar, salah satu tokoh masyarakat Batak yang pernah berkuasa di daerah Tomok. Makam ini kini menjadi salah satu objek wisata sejarah di Tanah Batak. Walaupun bergelar raja, kekuasaannya setara dengan kepala adat.

ULOS
     Desa Tomok ini juga merupakan pintu gerbang Pulau Samosir. Saya berkesempatan mengunjungi makam kuno ini bersama rombongan Kemenparekraf. Di pintu masuk, saya dipinjami ulos dengan motif khas etnis Batak. Ulos ini disediakan oleh keluarga keturunan Raja Sidabutar bagi para pengunjung. Ulos ini dipakai sebagai penanda kesopanan bahwa setiap pengunjung yang masuk harus menghormati dan menghargai leluhur etnis Batak. Cara pakainya dengan menyelempangkannya di bahu kanan secara silang.

     Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bila aturan ini dilanggar akan didatangi Raja Sidabutar dalam mimpinya. Selain itu pantang mengucapkan kata-kata kotor di kawasan ini. Seorang pemandu juga akan menemani pengunjung sambil menceritakan kisah tentang makam raja kuno ini.

MAKAM RAJA PERTAMA

     Setelah berselendangkan ulos, saya menaiki tangga untuk memasuki area pemakaman. Saya melihat ada beberapa makam yang tentunya adalah keturunan Raja Sidabutar. Makam berumur lebih dari empat abad ini memiliki keunikan tersendiri, terbuat dari batu utuh tanpa sambungan dan dipahat. Makam batu yang disebut sarkofagus ini tidak dikubur dalam tanah, melainkan diletakkan di permukaan tanah. Dan yang paling menarik untuk dilihat tentunya makam Raja Sidabutar.

     Makam penguasa Tomok yang berupa sarkofagus ini benar-benar unik. Di bagian depan peti batunya terdapat pahatan yang konon berbentuk seperti wajah Raja Sidabutar.  Peti batunya terlihat yang paling tua, sekitar 460 tahun. Inilah peti Ompu Sorebutu Sidabutar, raja pertama. Pemimpin yang sangat dekat dan menghargai rakyatnya ini beramanah bahwa saat mati, jasadnya tidak boleh langsung disemayamkan di tanah, harus dikubur dalam peti batu seukuran badan raja. Di bagian atas peti berhiaskan pita berwarna merah (berani), putih (suci), dan hitam (kerajaan).

MAKAM RAJA KEDUA


     Di sisi kanan peti batu raja pertama ada peti batu raja kedua, Ompu Naibatu Sidabutar. Beliau adalah seorang pria gagah, berbadan tegap, dan berilmu sakti. Pada bagian depan peti batunya berpahatkan wajah sang raja, rambutnya gimbal ke belakang dan tidak boleh dipotong. Konon rambutnya ini adalah simbol atas kekuatannya. Ia meninggal di usia 110 tahun dan rambutnya tak pernah dipotong karena kebal. Pada bagian wajahnya berwarna kemerahan yang menunjukkan ia punya kekuatan semasa hidupnya.

     Ompu Naibatu Sidabutar ini memiliki kisah cinta yang sangat menarik. Anting Malela Boru Sinaga, gadis yang begitu tersohor akan kecantikannya di seluruh pelosok Samosir dan menolak semua lamaran raja-raja membuat raja kedua ini melamarnya. Lamaran diterima dengan syarat bertunangan dulu selama sepuluh tahun. Namun para raja yang ditolak menjadi marah sehingga menggunakan ilmu hitam dan membuat Malela jadi gila lalu lari ke hutan dan jasadnya tak ditemukan. Ompu Naibatu Sidabutar tetap menikah dengan wanita lain setahun kemudian namun memerintahkan untuk membuat patung Anting Malela Boru Sinaga. Patung tersebut dipahat di belakang atas peti batunya.

     Selain patung wanita yang sangat dicintainya, di bawah pahatan wajah Ompu Naibatu Sidabutar dibuat patung Muhammad Said dari Aceh. Ia adalah panglima perang raja dan hubungan keduanya sangat dekat.

MAKAM LAINNYA

     Kemudian, di sisi kanan peti batu Raja Sidabutar kedua terdapat makam Raja Tomok ketiga, Solompoan Sidabutar.  Makam ini berbeda dari yang lainnya. Jika kedua raja sebelumnya terdapat pahatan wajah, di makam raja ketiga terdapat ornamen salib dan diyakini telah memeluk agama Kristen. Selain itu di pojok kanan belakang ada tiga makam keturunan raja yang menggunakan tanda salib. Totalnya ada empat belas makam, termasuk para pembantu kerajaan. Di sekitar makam terdapat juga patung yang mirip dengan penjaga makam.

     Kompleks kuburan kuno Raja Sidabutar ini masih terawat dengan baik hingga kini. Hampir setiap hari ada pengunjung yang singgah di makam ini. Buat yang suka wisata sejarah dan budaya, makam Raja Sidabutar di Tomok ini bisa menjadi destinasi selanjutnya.








Teks & Foto: Riman Saputra N


2 komentar: