SAAT DOMBA GARUT BERLAGA
Salah Satu Kebudayaan Masyarakat Garut Yang Masih Hidup
Suara
gemeretak terdengar diantara tetabuhan gamelan dan riuh rendah sorak penonton.
Suara tersebut dari benturan dua kepala domba yang saling beradu dalam ajang
ketangkasan. Inilah salah satu warisan budaya Garut yang masih hidup hingga
sekarang.
Saat domba saling beradu |
Diajak jalan-jalan |
Sesuai dengan namanya, domba
ini merupakan domba asli kota Garut. Domba Garut ini berbeda dengan domba-domba
lainnya yang ada di Indonesia dan juga bukan jenis domba potong. Postur
tubuhnya yang besar berotot serta tanduknya yang besar menjadikan Domba Garut
ini unik. Keunikan yang lain adalah sering diadakannya kontes “Seni Ketangkasan
Domba Garut Unggulan”, yang sudah membudaya di Garut sejak jaman dahulu.
Dibawa masuk ke kolam |
Kontes “Seni Ketangkasan Domba Garut Unggulan” bukan hanya sekedar kontes. Domba-domba Garut yang sehat dan sudah siap tampil saja yang dapat mengikuti kontes ini. Para pemilik benar-benar harus memperhatikan kesehatan, tampilan dan ketangkasan domba-dombanya untuk dapat mengikuti kontes dan menghibur para penonton. Satu minggu sekali, Domba Garut yang akan diikutsertakan dalam kontes akan diajak berjalan-jalan keluar dari kandang lalu diojaykeun (dimandikan). Domba Garut ini akan berenang-renang hingga dirasa cukup oleh si pemelihara. Setelah berenang, domba akan dibersihkan menggunakan sabun dan sikat, lalu dibersihkan. Jika bulu-bulu domba sudah dirasa terlalu panjang, maka domba akan dicukur. Hal ini dilakukan agar kesehatan domba terjaga. Setelah itu, domba akan diberi minum jamu yang berfungsi untuk memulihkan staminanya.
Setiap dua minggu diadakan
latihan untuk domba-domba Garut. Ini untuk melatih ketangkasan domba-domba
Garut agar siap saat nanti diadakan kontes. Dalam latihan ini dapat diikuti
domba yang sudah pernah ikut kontes maupun yang belum pernah. Domba-domba yang
usianya masih muda banyak melakukan latihan untuk mendapatkan pengalaman.
Setelah melakukan beberapa kali latihan dan dirasa sudah cukup pengalaman, baru
domba-domba ini diikutkan kontes. Sistem yang dilakukan dalam latihan ini sama
dengan sistem dalam kontes, bedanya dalam latihan, domba-domba masih harus banyak
dipandu oleh si pemelihara.
Yang paling menarik dan
paling ditunggu adalah hari diadakannya kontes “Seni Ketangkasan Domba Garut
Unggulan”. Banyak orang berdatangan untuk menyaksikan kontes ini, bukan hanya
orang-orang Garut saja, tetapi banyak juga dari luar Garut. Kontes ini biasanya
dilaksanakan dalam dua hari, Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu untuk kontes Domba
Garut kelas C dan hari Minggu untuk kontes Domba Garut kelas A dan B.
Kelas-kelas ini dibuat berdasarkan berat badan domba, kelas C yang paling
ringan dan kelas A yang paling berat.
Saat kontes pun tiba.
Mobil-mobil bak terbuka berdatangan membawa domba masing-masing, bukan hanya
dari Garut, ada juga yang dari Bandung, Sumedang, Tasik dan kota-kota lain di
Jawa Barat. Pagi hari di lapangan tempat diselenggarakannya kontes sudah penuh
dengan domba-domba Garut yang akan ikut kontes, lapangan pun berubah menjadi
seperti pasar domba. Orang-orang dengan baju pangsi-nya mulai berdatangan
membawa dombanya masing-masing. Sama seperti silat, domba-domba ini juga
memiliki padepokan masing-masing. Domba-domba ini didandani serta sudah dicukur
rapi sehingga terlihat bersih dan sehat. Mereka kemudian memilih lawan tanding
yang sesuai untuk dombanya lalu didaftarkan.
Suasana di lapangan |
Dari kejauhan sudah
terdengar tatabeuhan (iringan) gamelan
dengan lagu-lagu Sunda yang akan mengiringi kontes ini. Penonton pun sudah mulai memadati arena
kontes. Kontes ini dipimpin oleh seorang wasit dan dinilai oleh 4 orang juri. Dalam
kontes ini dibatasi sampai 20 pukulan, untuk menghindari resiko cedera parah
pada domba. Setelah domba melakukan 10 sampai 15 pukulan, atau mengalami
pukulan yang sangat keras, dilakukan perawatan dahulu pada si domba dengan
memijat leher, badan, dan kakinya. Kemudian dilanjutkan kembali hingga pukulan
ke 20. Jika wasit menilai salah satu domba sudah tidak mau melakukan pukulan
lagi, maka pertandingan pun dihentikan.Yang menjadi penilaian disini adalah
bagaimana cara domba melakukan pukulan, bagaimana cara domba saat mundur dan
kemudian kembali melakukan pukulan.
Domba Garut in action |
Saling menatap |
Saat itu ratusan domba
Garut akan menampilkan ketangkasannya untuk menyajikan suguhan yang menarik
bagi para penonton. Domba pun masuk ke dalam arena kemudian mulai menunjukkan
ketangkasannya. Sorak sorai penonton mulai terdengar, tatabeuhan gamelan pun semakin meriah, anak-anak kecil, remaja
maupun orang dewasa ngigel (menari)
ikut meramaikan suasana. Suara yang dihasilkan saat terjadi pukulan begitu
keras hingga penonton pun semakin semangat untuk melihatnya. Saat kedua domba
menampilkan ketangkasannya dan seimbang, melakukan pukulan dan kemudian mundur
lalu melakukan pukulan lagi, penonton pun akan memberikan tepuk tangan yang
meriah dengan teriakan-teriakan yang menyemangati kedua domba yang ada di
arena. Itu tandanya penonton benar-benar terhibur dengan apa yang diperlihatkan
oleh kedua domba yang sedang menunjukkan ketangkasannya masing-masing.
Setelah semua domba
selesai menunjukkan ketangkasannya, penonton pun mulai meninggalkan arena
kontes. Domba-domba kembali dinaikkan ke atas mobil bak terbuka dan kembali ke
tempat asalnya. Dan tentu saja bagi domba yang keluar sebagai jawara harga
jualnya semakin melambung.
Dipijat di sela-sela pertunjukan |
Terkapar |
Kembali beraksi |
Teks & Foto: Riman Saputra N
http://tokorestu.com Situs Jualan Kerajinan Kulit berkualitas di Garut
BalasHapus