Categories

Rabu, 18 Juni 2014

Dreamland


WELCOME TO DREAMLAND

Sesuai namanya ‘Dreamland’, pantai ini menyajikan segala impian akan keindahan pantai. Mulai dari hamparan pasirnya yang putih, ombak besarnya yang bergulung-gulung menjadi dambaan bagi para surfer dan tebing-tebing tinggi serta karang-karang besar yang mengelilinginya menampilkan pemandangan alam yang begitu indah.



     Dreamland yang dalam Bahasa Indonesia-nya berarti tanah impian. Sudah bisa dibayangkan dari namanya bahwa pantai ini benar-benar indah. Kami pun penasaran dengan keindahan Pantai Dreamland, yang banyak orang bilang tidak kalah indahnya dengan Pantai Kuta dan Sanur, bahkan ada yang bilang lebih indah. Akhirnya kami pun berangkat dari Pantai Kuta menuju Pantai Dreamland yang terletak di selatan Bali, tepatnya berada di dalam kompleks Bali Pecatu Graha. Tidak sampai satu jam, kami sudah disambut patung besar Hanoman dan Garuda Wisnu Kencana yang ukurannya jauh lebih kecil dari GWK. Patung ini adalah gerbang masuk Pecatu Indah Resort yang juga merupakan jalan masuk menuju Pantai Dreamland. Jalanan semakin menurun hingga masuk area parkiran. Dari parkiran, kami berjalan menuruni beberapa anak tangga sebelum memasuki kawasan pantainya.
     Bagi yang datang kesini tanpa persiapan tidak usah khawatir, deretan pedagang yang menawarkan mulai baju-baju Bali, kain, kacamata hitam dan juga topi ada di area sebelum kawasan pantai. Salah satu teman kami juga membeli kacamata hitam. Rasanya ga pas kalau ke pantai tidak memakai kacamata hitam. Sehabis deretan para penjual tersebut, barulah  kami disambut ‘WELCOME TO DREAMLAND’. Tulisan yang ditulis menggunakan cat berwarna biru yang terpampang di tembok sebelum masuk kawasan pantai. Walaupun hanya menggunakan cat, setidaknya ada penanda bahwa disinilah Pantai Dreamland. Dan tepat di depan tulisan WELCOME TO DREAMLAND ada seorang pedagang jagung bakar yang siap mengisi perut para pengunjung.

     Saat memasuki kawasan pantai, terlihat pemandangan yang begitu indah. Hamparan pasir putih yang luas, ombak besar yang bergulung-gulung, tebing-tebing tinggi serta orang-orang yang sedang menikmati keindahan pantai ini. Sebelum bermain di pantai, kami memutuskan untuk mengisi perut dahulu. Disini ada Dreamland Warung yang menyediakan menu ayam goreng, soto, nasi goreng, cap cay, steak, salad dan masih banyak lagi. Karena kami makan di sini maka kami tidak perlu lagi menyewa kursi lengkap dengan payung pantai seharga 50 ribu rupiah sepuasnya. Setelah selesai, barulah kami turun ke pantai.


    Pemandangan paling indah akan terlihat dari atas bukit. Dari pantai ada bukit yang bisa didaki. Dari sini terlihat luasnya hamparan pasir putih dan deretan payung-payung menghiasi Pantai Dreamland. Ombaknya pun bisa dibilang lebih besar dibandingkan dengan ombak di Pantai Kuta, sehingga kami bisa melihat para peselancar lebih banyak disini. Kemudian kami  berjalan menyusuri pantai. Saat itu terlihat lebih banyak wisatawan Asia dibandingkan dengan wisatawan Eropa dan Amerika.

     Banyak cara menikmati indahnya Pantai Dreamland. Teman kami ada yang menikmatinya dengan menyewa body board seharga 50 ribu rupiah sepuasnya. Gulungan ombak yang besar membuat permainan ini lebih menyenangkan. Dari siang hingga sore bermain dengan board-nya. Bermain body board merupakan salah satu pilihan bagi yang tidak bisa bermain surfing. Mulai dari anak-anak kecil hingga orang dewasa banyak yang memilih untuk memainkannya. Para wisatawan yang mungkin dari Eropa atau Amerika menikmati pantai ini sebagian besar memilih untuk hanya berjemur, bermain ombak sesekali dan dipijat oleh orang-orang yang menawarkan jasa pijat di sana. Ada juga yang menikmatinya hanya dengan bermain-main saja atau hanya sekedar untuk foto-foto. Pantai Dreamland juga sering dipakai untuk foto prewedding dan shooting video klip maupun film. Karang-karang yang besar serta tebing-tebing yang indah ini lah yang membedakan Pantai Dreamland dengan pantai-pantai lainnya yang ada di Bali. Bahkan, salah satu teman kami yang bisa dibilang narsis berat sampai menghabiskan waktu berjam-jam untuk berfoto di batu-batu karang yang besar.

     Semakin sore gulungan-gulungan ombak semakin besar. Orang-orang yang bermain surfing pun semakin banyak, baik itu laki-laki maupun wanita. Dari atas bukit terlihat orang-orang dengan papan selancarnya mulai turun menuju kawasan pantai. Para peselancar memasuki area lautan. Agak sulit untuk masuk karena ombaknya yang besar. Bahkan ada salah satu dari mereka yang terpaksa kembali ke pantai karena papan surfing-nya terbelah dua diterjang ombak. Namun bagi mereka hal itu merupakan suatu tantangan tersendiri. Mereka menikmatinya dengan berusaha menaklukan gulungan-gulungan ombak.

     Matahari mulai terbenam. Suasana berubah seketika. Para peselancar satu per satu kembali ke pantai, hanya tinggal satu dua orang saja yang masih bermain. Kursi-kursi yang dilengkapi payung pantai dirapikan satu per satu. Orang-orang masih ramai dan semua mata tertuju pada satu arah, sunset. Ada yang menikmatinya dengan hanya duduk-duduk di pantai, ada yang sambil menikmati minuman dan banyak juga yang mengabadikan moment ini dengan kameranya. Setelah matahari tenggelam, kami pun kembali ke penginapan dan tenggelam dalam impian indah.















Teks & Foto: Riman Saputra N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar