Categories

Kamis, 19 Juni 2014

Paulaner Bräuhaus


CITA RASA OTENTIK JERMAN DI PAULANER BRÄUHAUS


     Sang waitress berseragam ala “Bavarian” manyapa saya dengan ramah. Selepas saya membalas keramahan tersebut, waitress yang mengenakan baju dengan blus lengan pendek dan rok berenda tersebut langsung mengantar saya menuju meja makan di smoking area. Paulaner Bräuhaus merupakan resto yang saya kunjungi kala itu.


     Desain interior yang dikombinasi antara tradisi Bavarian yang terlukis lewat hiasan dinding yang menempel di setiap sudut ruangan. Ketika memasuki area resto, terlihat pipa-pipa penyulingan yang menjadi bagian dari interior. Suasana tersebut membuat saya seakan-akan sedang berada di sebuah pabrik pengolahan bir.  Konsep  Paulaner  Bräuhaus  masih  sama  dengan sebelumnya yakni  mengusung  tema  Bavarian yang terkesan maskulin.

     Awalnya Paulaner Bräuhaus dibuka di Hotel Kempinski sejak tahun 2010. Namun, setelah vakum beberapa bulan, kini Paulaner Bräuhaus kembali dibuka dengan lokasi terbarunya di kawasan Grand Indonesia.  Beroperasi di bawah manajemen Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, pembukaan kembali Paulaner Bräuhaus mendapat antusias yang begitu besar dari masyarakat. Manajemen hotel menerima lebih dari seratus email selama renovasi dari orang-orang yang mengatakan mereka merindukan Paulaner Bräuhaus.

     Tentu saja yang paling dirindukan oleh mereka adalah bir. Tidak salah memang, bir di Paulaner Bräuhaus memang terasa sangat spesial dan berbeda karena dibuat  homemade dengan menggunakan bahan-bahan yang beberapa di antaranya diimpor langsung dari Jerman. Agar menghasilkan rasa bir yang lebih halus, kuat dan aromanya segar, memerlukan proses fermentasi kira-kira 2 hingga 3 minggu. Dalam pembuatannya, bir Paulaner tidak disaring dan tidak diberi bahan pengawet, serta disajikan langsung dari tempat produksi.

     Sederet menu masakan Bavarian kontemporer bisa menjadi pilihan pelengkap nikmatnya minum bir, seperti  Char Grilled Pork Neck Steak. Menu steak ini diambil dari bagian leher daging babi yang direndam bir selama 24 jam. Di grill dengan tingkat kematangan yang pas menghasilkan daging babi yang tebal dan juicy apalagi semakin lengkap dengan adanya onion ring serta potato salad. Beef gravy sauce yang dipilih juga sangat pas maka tak heran rasanya Char Grilled Pork Neck Steak ini menjadi menu favorit di Paulaner Bräuhaus.

     Keunikan Paulaner Bräuhaus lainnya ialah ketersediaan aneka macam sosis mulai dari yang mengandung pork sampai sosis ayam. Jika ingin mencicipi menu sosis terbaik, sebaiknya Anda memesan Paulaner Platter. Debrecener Sausage, Meatloaf, Vienna Sausage, Nuremberger sausage, smoked pork chop, dan crispy pork dihidangkan dengan sauerkraut dan mashed potatoes tentunya cukup mengenyangkan di kala kelaparan. Masing-masing elemen dimasak dengan sempurna menjadikan setiap daging yang dihidangkan memiliki kelembutan yang pas.

     Nah untuk Anda yang tidak mengonsumsi daging babi, menu ini bisa mengobati rasa penasaran akan sajian khas di Paulaner Bräuhaus, namanya Chicken Escalope “Hunter Style”. Tergambar dari presentasi, daging escalope dibalut tepung dengan sempurna. Satu gigitan saja sudah mewakili paduan chicken schnitzel yang garing apalagi disiram dengan saus jamur yang kental dan rasanya gurih terasa saling melengkapi. Rasanya sulit menangkal kelezatan yang ditawarkan “Hunter Style” Chicken ini.





Foto: Riman Saputra N

Paulaner Bräuhaus
Lantai 2 East Mall Grand Indonesia Shopping Town
Jl. MH . Thamrin No 1, Jakarta
021 2358 3871

Tidak ada komentar:

Posting Komentar