CITA RASA OTENTIK JERMAN DI PAULANER
BRÄUHAUS
Sang waitress berseragam ala “Bavarian” manyapa saya dengan ramah. Selepas
saya membalas keramahan tersebut, waitress yang mengenakan baju dengan
blus lengan pendek dan rok berenda tersebut langsung mengantar saya menuju meja makan di smoking area.
Paulaner Bräuhaus merupakan resto yang
saya kunjungi kala itu.
Desain interior yang dikombinasi antara tradisi Bavarian yang terlukis lewat hiasan dinding yang menempel di setiap sudut ruangan. Ketika memasuki area resto, terlihat pipa-pipa penyulingan yang menjadi bagian dari interior. Suasana tersebut membuat saya seakan-akan sedang berada di sebuah pabrik pengolahan bir. Konsep Paulaner Bräuhaus masih sama dengan sebelumnya yakni mengusung tema Bavarian yang terkesan maskulin.
Awalnya Paulaner Bräuhaus dibuka di Hotel Kempinski
sejak tahun 2010. Namun, setelah vakum beberapa bulan, kini Paulaner Bräuhaus kembali dibuka dengan lokasi terbarunya
di kawasan Grand Indonesia. Beroperasi
di bawah manajemen Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, pembukaan kembali
Paulaner Bräuhaus mendapat
antusias yang begitu besar dari masyarakat. Manajemen hotel menerima lebih dari
seratus email selama renovasi dari orang-orang yang mengatakan mereka
merindukan Paulaner Bräuhaus.
Tentu saja yang paling dirindukan
oleh mereka adalah bir. Tidak salah memang, bir di Paulaner Bräuhaus memang terasa sangat spesial
dan berbeda karena dibuat homemade dengan menggunakan
bahan-bahan yang beberapa di antaranya diimpor langsung dari Jerman. Agar
menghasilkan rasa bir yang lebih halus, kuat dan aromanya segar, memerlukan
proses fermentasi kira-kira 2 hingga 3 minggu. Dalam pembuatannya, bir Paulaner
tidak disaring dan tidak diberi bahan pengawet, serta disajikan langsung dari
tempat produksi.
Sederet menu masakan Bavarian kontemporer
bisa menjadi pilihan pelengkap
nikmatnya minum bir, seperti Char Grilled Pork Neck Steak. Menu steak ini diambil dari
bagian leher daging babi yang direndam bir selama 24 jam. Di grill dengan tingkat kematangan yang pas
menghasilkan daging babi yang tebal dan juicy
apalagi semakin lengkap dengan adanya onion
ring serta potato salad. Beef gravy sauce yang dipilih juga
sangat pas maka tak heran rasanya Char Grilled Pork Neck Steak ini menjadi menu
favorit di Paulaner Bräuhaus.
Keunikan Paulaner Bräuhaus lainnya ialah ketersediaan aneka
macam sosis mulai dari yang mengandung pork sampai sosis ayam. Jika
ingin mencicipi menu sosis terbaik, sebaiknya Anda memesan Paulaner Platter. Debrecener Sausage, Meatloaf, Vienna Sausage, Nuremberger sausage, smoked pork chop, dan crispy pork dihidangkan dengan sauerkraut dan mashed potatoes tentunya cukup mengenyangkan di kala kelaparan.
Masing-masing elemen dimasak dengan sempurna menjadikan setiap daging yang
dihidangkan memiliki kelembutan yang pas.
Nah untuk Anda yang tidak mengonsumsi
daging babi, menu ini bisa mengobati rasa penasaran akan sajian khas di
Paulaner Bräuhaus, namanya Chicken
Escalope “Hunter Style”. Tergambar dari presentasi, daging escalope dibalut tepung dengan sempurna. Satu gigitan saja sudah
mewakili paduan chicken schnitzel yang
garing apalagi disiram dengan saus jamur yang kental dan rasanya gurih terasa
saling melengkapi. Rasanya sulit menangkal kelezatan yang ditawarkan “Hunter
Style” Chicken ini.
Teks: Marisa Aryani http://sesameseedeyes.blogspot.com/
Foto: Riman Saputra N
Paulaner Bräuhaus
Lantai 2 East Mall Grand Indonesia
Shopping Town
Jl. MH . Thamrin No 1, Jakarta
021 2358 3871
Tidak ada komentar:
Posting Komentar