Categories

Rabu, 11 Juni 2014

Kamojang


WISATA SEHAT DI KAWAH KAMOJANG

Kawah Kamojang merupakan salah satu kawasan wisata pegunungan alami yang terletak di perbatasan Garut-Bandung, tepatnya di Kec. Ibun. Gas panas bumi masih aktif di pegunungan Kamojang ini. Selain itu di sini juga merupakan lokasi pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia. Objek wisata ini menjadi istimewa bukan karena suhunya yang ekstrem melainkan adanya beberapa semburan kawah di beberapa titik.



     Pemandangan yang elok dan menyejukkan seperti pegunungan, pesawahan dan hutan menjadi suguhan dalam perjalanan dari Jakarta menuju Kawah Kamojang. Rute yang diambil bisa lewat Garut (Tol Cipularang keluar di gerbang Tol Cileunyi- Rancaekek-Cicalengka- Garut-Samarang-Kamojang) atau (Tol Cipularang keluar di gerbang Tol Cileunyi-Rancaekek-Majalaya-Paseh-Kamojang) atau bisa juga lewat (Tol Cipularang keluar di gerbang Tol Moh. Toha atau Tol Buah Batu-Baleendah-Ciparay-Majalaya_paseh-Kamojang). Tiket masuk Kawah Kamojang tidak mahal, Rp. 5.000 per orang, Rp. 5.000 untuk parkir mobil dan Rp. 2.000 untuk sepeda motor.

Kawah Manuk
      Sebelum memasuki kawasan Kawah Kamojang, kita akan melihat pemandangan yang tidak biasa. Banyak pipa-pipa besar dan panjang. Pipa ini adalah bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang dikelola PT. Pertamina dan PT. Indonesia Power. Di tempat inilah pertama kalinya energi panas bumi dimanfaatkan.
Tidak jauh dari pintu masuk kawasan Kawah Kamojang, kita akan disambut oleh Kawah Berecek dan Kawah Manuk. Kawah Manuk bisa dibilang unik karena beberapa lubangnya mengeluarkan bunyi seperti manuk (burung). Sedangkan Kawah Berecek saat ini sudah tidak terlalu aktif lagi. Kedua kawah ini tidak terlalu besar karena bukan sajian utamanya. Setelah melewati dua kawah ini dan kawasan pegunungan yang sepi barulah terdapat lapangan parkir utama yang luas. Di area ini juga diramaikan dengan beberapa rumah makan dan warung kecil. Saat di parkiran, suara gemuruh semburan kawahnya sudah terdengar.

      Dari parkiran terlihat ada petunjuk arah untuk naik ke atas bukit. Kita harus menaiki tanjakan yang sudah dibentuk tangga. Sesampainya di atas bukit akan terlihat Kawah Kereta Api. Kawah ini mengeluarkan suara yang mirip bunyi kereta api dengan kepulan asap putih yang tinggi. Konon kawah ini memiliki tekanan hingga 2,5 bar. Dari jarak 200 meter pun uap yang dihasilkan Kawah Kereta Api masih terdengar nyaring. Ini menunjukkan betapa kuatnya tekanan dari perut bumi. Banyak pengunjung yang sengaja ataupun iseng untuk menguji tekanan yang dihasilkan kawah ini dengan melemparkan botol air mineral kosong ke dalamnya dan botol ini akan “terbang” saat terkena tekanan dari sumber gas. Namun hal ini menjadi ironi karena kawah ini menjadi kotor akibat sampah botol plastik tersebut.

Kawah Kereta Api
     Tidak jauh dari Kawah Kereta Api ada jembatan kecil yang di bawahnya mengeluarkan asap putih yang jauh lebih mengepul dari kawah-kawah sebelumnya. Jembatan ini menuju kawah selanjutnya, Kawah Hujan.
Kawah Hujan bisa dibilang paling menarik bagi pengunjung.Di sini banyak pengunjung yang mandi uap layaknya sauna. Uap yang disemburkan dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit khususnya penyakit kulit, reumatik, influenza, sakit persendian, dan tekanan darah tinggi. Walaupun uapnya bau belerang tapi dapat menyegarkan pernafasan karena udaranya dingin. Uapnya pun bisa menghangatkan kulit.

     Uap yang disemburkan di Kawah Hujan  ini berbeda-beda. Pengunjung bisa mandi uap di tempat yang uapnya cukup besar dan tenang serta tidak agresif, tentunya dengan panduan penjaga tempat (kuncen). Yang menarik lagi kita dapat merebus telur hingga matang dan layak makan di dalam air yang dihasilkan uap kawah ini dalam waktu 10 menit. Bahkan uap ini pun dapat menyalakan rokok.

     Uap yang agresif di Kawah Hujan bisa ditemukan di bawahnya. Semburan yang dihasilkan sangat kencang. Pengelola tempat ini membuat pagar besi untuk membatasi pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan sumber uap karena cukup berbahaya.

Kawah Hujan
     Aliran air di kawasan Kawah Kamojang juga menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung. Air di kawasan ini bagus untuk kulit. Banyak juga dari pengunjung yang sengaja mencuci muka dengan air tersebut. Bahkan tidak sedikit dari pengunjung yang membawa pulang air tersebut. Bisa dibilang mereka dapat membawa “oleh-oleh” gratis. Botol-botol bekas air mineral mereka jadikan sebagai wadah untuk mengambil air di kawasan ini untuk dibawa pulang.

Menuju Kawah Hujan

Mandi uap di Kawah Hujan


Kuncen Kawah Kereta Api

Mengambil air belerang


Teks & Foto: Riman Saputra N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar